Fine Graphic

Blog yang memuat berbagai informasi unik dan menarik. Khususnya yang berhubungan dengan Design Graphic.

Headline News

Kamis, 11 April 2019

Teori Dasar Hujan


Pagi tadi sebelum sampai ke tempat kerja, seperti biasa saya harus melewati jalan yang belum di aspal. Dari segi kenyamanan sudah jelas tidak nyaman, jika kemarau berdebu tebal, jika hujan berlumpur juga. Mau bagaimana lagi? Harus tetap dinikmati.

Berbicara tentang hujan, kali ini saya akan membawa anda berpetualang ke dunia Ilmu Pengetahuan tentang hujan. Apa itu hujan secara definisi? Berikut ulasannya.

A. PENGERTIAN HUJAN

Hujan adalah peristiwa turunnya air dari atmosfer ke permukaan bumi. Hal ini terjadi karena titik-titik air yang terkandung di dalam awan bertambah semakin banyak sampai pada keadaan dimana awan tidak mampu lagi untuk menampungnya, maka akan dijatuhkan kembali ke permukaan bumi.

B. PROSES TERJADINYA HUJAN

Hujan terjadi karena adanya siklus air atau siklus hidrologi, tepatnya siklus hidrologi sedang.

Berikut prosesnya.

Sinar matahari menyinari bumi. Energi pada sinar matahari mengakibatkan terjadinya evaporasi (penguapan) di lautan, samudra, danau, sungai dan sumber air lainnya sehingga menjadi uap-uap air.
Uap-uap air naik pada ketinggian tertentu dan mengalami peristiwa yang disebut kondensasi (pengkristalan butir-butir air). Peristiwa kondensasi ini disebabkan oleh suhu sekitar uap air lebih rendah daripada titik embun uap air.

  • Uap-uap air ini membentuk awan.
  • Angin / udara yang mengalir akan membawa awan beranjak.
  • Awan tersebut lama-kelamaan akan menghasilkan hujan.


C. JENIS – JENIS HUJAN

Hujan terbagi menjadi beberapa jenis. Jenis-jenis hujan ini dapat terbagi berdasarkan beberapa cara. Berikut penjelasannya.

1. Jenis-Jenis Hujan Berdasarkan Ukuran Butirnya

  • Hujan gerimis, merupakan hujan yang diameter butirannya kurang dari 0,5 mm.
  • Hujan salju, merupakan hujan yang terdiri atas kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku.
  • Hujan batu es, merupakan curahan batu es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik beku.
  • Hujan deras (rain), merupakan hujan yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter butirannya sekitar 7 mm.


2. Jenis-Jenis Hujan Berdasarkan Proses terjadinya

a. Hujan Zenithal

Hujan zenithal merupakan hujan yang  terjadi karena massa udara yang banyak mengandung uap air naik ke atas. Akibatnya, terjadilah penurunan suhu (semakin naik, suhunya semakin berkurang) sehingga terjadi peristiwa pengembunan dan membentuk awan. Ciri-ciri hujan zenithal adalah butir-butir airnya kasar, jatuhnya jarang dan turunnya tiba-tiba, serta berhenti lebih cepat.

b. Hujan Frontal

Hujan frontal merupakan hujan yang terjadi di daerah pertemuan antara massa udara panas dan massa udara dingin. Massa udara panas yang kurang padat akan naik sementara massa udara dingin yang lebih padat akan turun. Tempat pertemuan dua massa tersebut sering disebut dengan istilah bidang front. Hujan dapat terjadi di daerah front karena massa udara panas yang lembap bertemu dengan massa udara dingin sehingga terjadi pengembunan. Lalu, terbentuklah awan dan turunlah hujan.

c. Hujan Orografis

Hujan orografis merupakan hujan yang terjadi karena massa udara yang mengandung uap air dipaksa bergerak menaiki lereng gunung atau pegunungan. Oleh sebab itu, massa udara terus menerus mengalami penurunan suhu sehingga mengalami penguapan dan menjadi titik-titik air. Kemudian turunlah titik-titik air di sekitar lereng pegunungan.

D. CARA MENGUKUR CURAH HUJAN

Jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu disebut juga dengan curah hujan. Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut penakar hujan (rain gauge). Alat ini merupakan alat yang terdiri dari corong dan tabung penampung. Curah hujan diukur dalam skala milimeter (mm) atau sentimeter (cm).

Dari pengukuran curah hujan akan didapatkan beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga jenis hasil pengukuran seperti berikut:

  • Jumlah curah hujan harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
  • Jumlah curah hujan bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
  • Jumlah curah hujan tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.


E. MANFAAT HUJAN

Turunnya hujan mendatangkan sejumlah manfaat. Di antara manfaat-manfaat tersebut adalah sebagai berikut.

  • Meningkatkan kesuburuhan lahan pertanian
  • Sumber air bersih bagi makhluk hidup
  • Dapat digunakan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
  • Sumber kehidupan perikanan
  • Melestarikan alam dan lingkungan
  • Menjaga keberlangsungan hutan
  • Menjaga ketersediaan  air tanah
  • Memperbaiki kualitas udara

Bagaimana? Sudah bertambah lagi pengetahuan kita mengenai Hujan. Bersyukur kita masih dapat menikmati hujan setelah kemarau panjang. Semoga bermanfaat. Jangan lupa berikan komentarnya.

Salam,
Anggun Muharrom


Sumber : ilmu dasar